Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

bola salju VS kursi panas

langkah itu mulai mendekat, hati mulai bergetar, keringat mulai membasahi seluruh bagian tubuh ini, nafas mulai terpenggal - penggal, dan kini sosok itu muncul dengan senyum dan penuh misteri dalam setiap ekpresi mukanya, tanpa kita sadari beliau telah menyiapkan segelintir persoalan untuk membawa kita pada daya berfikir yang akan membantu kita memahami pelajaran dan materi yang akan dijalankan, tiba - tiba ia mengatakan tentang teknis permainan yang akan dijalankan oleh kita. dan ternyata permainan itu sangat membuat kita dag dig dug. kursi - kursi yang begitu menawan hati telah ada dihadapan mata kita, beliau mengatakan bahwa kursi - kursi itu bukan sesuatu  yang patut untuk ditakuti dan bukan suatu hukuman, tapi anggap kursi itu tempat yang sangat nyaman untuk berfikir dan membuat kita menjadi terpacu untuk selalu menggali hal - hal yang membuat kita terpacu untuk menjadi manusia seutuhnya. ketika beliau memberikan kode yang telah kita semua sepakati, maka mulailah beliau menunjuk

pandangan dalam keramaian

Suasana ramai begitu menyelimuti diri ini, musik berdentik, anak kecil berteriak, suara mainan yang begitu bising, aku sendiri duduk di tempat aku makan, aku kangen dengan semua isi yang menyenangkan hati, aku rindu dengan semua yang aku rasakan dulu, bercanda dalam setiap nafas, aku merasakan keindahan dalam setiap langkah, tawaku tak pernah aku tahan saat bersama orang yang paling aku sayang, seakan aku dalam riuh kedamaian, aku tak pernah merasakana adanya beban dalam hidup, aku lihat semua orang pun kini merasakan apa yang aku rasakan dulu, mereka bercanda bersama teman – teman mereka, makan bersama orang – orang yang mereka sayang, tertawa mesra, malu – malu saat saling bertatapan, aku rindu semua itu, seperti mereka yang sekarang sedang aku lihat. Saat itu aku tak merasakan sedikitpun rasa sepi, aku tak meraasakan sedikitpun penyesalan, tapi ternyata aku salah, sekarang saja aada orang yang kulihat sama, dia seperti sedang kesal, dia adala

diantara cahaya dan duri

Di ruangan yang begitu luas aku sendiri, ingin berlari tapi aku malu, ingin menangis tapi tak ada guna, ingin menjerti begitu sakit dan perihnya hati, seakan tenggelam dalam ruang kekosongan, aku sendirian tanpa secercah titik pembias kesunyian, aku mengharapkan seuntai kedamaian, tapi hati tak bisa aku tipu tak bisa aku menyuruhnya untuk tetap bisu, aku kini ingin menghantarkan semua relung dalam sepi, ingin selalu ku lantunkan nada hati, tak lagi ada yang bisa membuat aku tersenyum selain kekasih hati yang dulu. namun sayang, dia begitu menoreh luka hingga aku tak sanggup untuk mengulangi semua perih, saat jiwa ini teraniyaya aku menangis dan menjerit dalam setiap ratapku, seakan hidup ini telah usai, begitu bodoh diri ini, tanpa memikirkan begitu banyak yang bisa aku lakukan di bumi ini, dengan senyum aku mulai melangkah, jauh dan menjauh dari rasa putus asa dan keterpurukan, aku tak ingin selalu dikuasai diri oleh nafsu yang tak kunjung redup, namun tak membawa hasil yang bisa menj

PAI_4A

Gambar
Tahun 2010 kita bertemu dalam satu lembaga yang menampung kita untuk berlomba dalam lautan ilmu, tak menganggap saingan dan selalu bersama melangkahkan kaki untuk berjuang dalam menuntaskan visi dan misi diri. Dari mulai saling tidak mengenal dan merasa asing, memicu kita untuk memupuk tali persaudaraan dalam nuansan lautan ilmu.tanpa berbasa - basi kita saling berpegangan tangan dan kaki selalu seiring, kini semakin sulit perjuangan yang kita rasakan, teman - teman kita semakin berkurang, dari kita ada yang menyerah dengan perjuangan meraih ilmu halnya karena materi, ada yang sibuk dengan pekerjaan sehingga mereka memilih untuk bekerja demi bertahan hidup, ada yang memilih untuk membagi waktu sehingga mereka memilih untuk berpisah dengan kita di kelas karyawan. Semakin perih dan terasa sesak tapi semakin indah bila kita tetap bersama, tapi hanya suatu angan - angan yang bisa dirasakan karena pada nyatanya sekarang kita selalu digoyahkan oleh sikap dan kesibukan kita masing - ma