Postingan

Tugas utama orang tua

Assalamu'alaikum Mari merenung Anak adalah hal yg fitrah bagai kertas putih yang siap kita goresi dengan tinta hitam. Walau hakikatnya anak mempunyai takdirnya tapi peran seorang ibu dan seorang ayah adalah hal yang mendominasi masa depan anak. Profesi apapun kita, kita hakikatnya adalah pendidik bagi anak anak kita. Namun terkadang kita lupa pada kewajiban pokok kita yakni mendidik anak kita. Kita sebagai pendidik mungkin hebat dalam mengatasi peserta didik kita. Dan kebanyakan sekarang ini kita selalu bilang anak takut bukan pada ibu ayahnya di rumah tetapi anak takut dan nurut kepada gurunya???Pernahkah kita mengoreksi dan memikirkan kalimat turut kepada guru?? Kenapa kita orang tua terkadang tidak di turuti oleh anak kita??? Bahkan seringkali kita angkat tangan terhadap sikap anak kita yg menyimpang dan menyalahkan sekolah, guru dan temannya. Kita tidak memikirkan apakah kita juga salah satu faktor yg merubah anak kita berprilaku menyimpang?? Seberapa kuatnya org la

Pentingnya home visit

Keluarga adalah lingkungan pendidikan yang paling utama untuk anak. Dimana waktu yang dilalui anak lebih banyak di rumah dari pada di sekolah. Anak paling lama di sekolahmenhabiskan waktu kurang lebih 8 jam. Dan hanya 1 waktu sholat yaitu dzuhur. Pada nyatanya saat ini orang tua kebanyakan tidak ingin pusing dan merasa terbebani oleh adanya anak mereka bekerja di luar rumah memang iya tujuannya untuk anak biaya hidup anak mencukupi kemauan anak dan lain lain. Tapi ket

harapan

menjadi istri adalah salah satu mimpi saya dari dulu.. kini Allah swt menberikan kesempatan itu namun terkadang saya berfikir ada hal yg sulit dari tahapan ini yaitu dimana saya harus bersikap dewasa dan tak manja. terkadang lucu melihat diri ini dicermin manja itu ngak baik kalau diwaktu yang ngak tepat salah satunya saat suami tugas keluar kota...hemmm rasanya sih berat jauh dari suami tapi disaat itulah suami selalu menggoda saya dengan candaan hingga kita tertawa bersama. Alhamdulillah Allah masih memberi kami waktu untuk berdua dengan suami, sehingga suami bilang kita serasa masih abg yang orang bilang sih masa pacaran..tapi jujur ini nikmatnya pacaran setelah menikah. dalam hayal saya selalu merindukan sosok seorang anak, tapi semua itu kembali kepada Allah swt. ingat bukan karna belum dipercaya menjadi seorang ibu tapi belum ada pada waktu yang tepat.. bersabar adalah salah satu langkah yang sedang saya lalui sekarang semoga sampai pada saatnya nanti saya sudah lebih mengerti

ketika hidup diniatkan karena Allah swt

waktu itu hampir saja ada dalam putus asa karena seakan nama keluargaku tercoreng karna gagal nikah.. tapi berayukur karena kami tak ditakdirkan ntah apa yg terjadi jika kami berjodoh.. saat itu sulit ku untukk bangkit dan ternyata ku ingat ingat lagi apa salah dan dosaku.. aku terlalu mengumbar kebahagiaanku di sosmed dengan pasang dp, atau photo bahkan status or pm yg terkadang menuai koment yg pro n kontra.. seakan ini adalah mengumbar semuanya.. niatku kuluruskan mencari pendamping dan untuk mendapatkan pendamping yg baik maka perbaiki diri kita sendiri.. niatkan pernikahan karena Allah swt.. dan alhamdulillah cahaya dan pertolongan allah swt ada..semiga ini pernikahanku yg menuju ridho Allah swt

kegalauan dan terasa tidak adil

ketika kita merasa semua ini tidak adil malah membuat kita merasa lebih rendah dan tak berarti, hidup ini terkadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan dan rencanakan, namun kita harus menguasi rasa ikhlas yang terkadang sulit didefinisikan dan diamalkan. hem.... sejalan dengan ini kita harusnya lebih koreksi diri bukan menyalahkan tuhan ataupun orang lain... yah memang kita manusia yang terkadang mengikuti hawa nafsu dan selalu memilih yang instan bahkan kita sendiri bingung apa yang akan dilakukan selanjutnya hanya satu yang harus kita pikirkan ialah kembali bersimpuh kepadaNya mungkin kita pernah melupakan DIA sampai kita mengalami sesuatu yang tak adil.. kita jarang bersyukur akan apa yang pernah kita terima ataukah kita terlalu sombong dalam menghaadapi hidup ini. hem bener banget kayannya sikap yang timbul dari dirilah yang akan menjadi bumerang untuk kita.

apa sih arti pendidikan di Indonesia Tahun 2014???

Indonesia kini dengan pemimpin baru, lahir sudah presiden yang baru yang digadang-gadang sebagai pemimpin yang rela blusukan, baik hati, sederhana, jujur, pekerja keras dan kreatif. semua janji sudah diucapkan semua pesta sudah digelar, pengumuman kabinetpun kini sudah dipublikasikan. So kita tinggal tunggu aja krja mereka.  Yang paling mengejutkan ada mentri yang diberitakan tidak tamat sekolah SMA, lantas mengapa itu bisa terjadi? sedangkan kriteria yang menjadi camat saja sekrang masuk ke STPDN atau IPDN, tapi atas kebijakan apakah seorang mentri yang tidak tamat SMA kini bisa naik TAHTA???? oke lah bukan masalah dia pintar atau tidak mampu sekolah pada jaman dulu, sekarang banyak sekolah Paket A B C, yang diperuntukan untuk yang tidak sekolah pada jamannya... pertanyaannya adalah apakah mentri itu sudah mengikuti Kejar Paket itu???? dari kejadian ini kita bisa melihat akan dampak yang terjadi, banyak orang-orang yang kembali menyepelekan pendidikan khususnya sekolah. kemudia

Cerpen Mahasiswa Akhir

MENJEMPUT TOGA Namaku Bela, gadis pendek namun supel, orang bilang sih aku mudah bergaul dengan siapa aja, katanya juga enak kalau diajak ngobrol alias curhat-curhat gitu, alhamdulillah kalau semua teman-temanku menyukai aku. ini adalah anugrah dari Allah swt yang Maha Esa. usiku saat ini sudah sekitar 21 tahun.... balik ke empat tahun kebelakang... saat aku memberanikan melepas baju putih abuku dan berubah menjadi seragam semau gue. itu sih yang dibilang anak jaman sekarang..hihihihi alias bangku kuliahan. saat itu dipaksakan untuk melanjutkan kuliah di tempat yang sama sekali bukan tujuan utama aku. pilihan orang tua tepatnya.  menangis sambil mengisi formulir itu yang dilakukan oleh gadis 18th yang diantar ortu buat daftar kuliah. terkesan lebay sih. tapi mau dikata belum sehati sama keinginan. kalaupun memaksakan kehendak sendiri aku takut sama dosa karna ngelawan orang tua. mamah sampai bilang, "Jangan nangis teh malu sama dosen." Aku cuma bisa jawab, &q